Para ahli curiga hal ini disebabkan oleh alat elektronik seperti telepon genggam, komputer tablet, atau laptop. Cahaya yang keluar dari peralatan elektronik di kamar tidur anak juga ditengarai bisa mengganggu kualitas tidur mereka.
Dari penelitian diketahui bahwa sekitar 73 persen anak berusia sembilan sampai 1 tahun dan 80 persen anak berusia 13 sampai 14 tahun tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Akhirnya, kebanyakan mereka menggunakan waktu belajar di kelas untuk tidur.
"Tampaknya kita meremehkan efek dari tidur. Kurang tidur memiliki efek yang sama dengan anak yang kurang gizi," ungkap salah satu peneliti pada BBC, seperti dilansir oleh Newser (11/05).
Peneliti menemukan bahwa murid yang tidur cukup memiliki nilai dan prestasi yang lebih baik dalam hal matematika, sains, dan membaca. Peneliti menjelaskan bahwa cahaya dari telepon genggam atau laptop di malam hari bisa mengganggu kualitas tidur, jika dekat dengan mata.
Hal ini yang menyebabkan anak-anak di negara maju justru memiliki kualitas tidur yang semakin buruk, karena mereka memiliki akses yang lebih mudah terhadap benda-benda elektronik, bahkan di kamar tidur mereka.
Meski penelitian ini dilakukan di Amerika, namun gambarannya bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai pelajaran. Ada baiknya untuk menyingkirkan semua gadget dan alat elektronik dari kamar anak Anda mulai saat ini jika tak ingin mengganggu waktu tidur dan prestasi mereka.
sumber : http://www.merdeka.com
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !